Total Tayangan Halaman

Bahan Kuliah HPT

Klasifikasi Arthropoda
Kelas Arachnida
Arachnida meliputi kalajengking, laba-laba, tungau atau caplak. Kebanyakan dari hewan ini bersifat parasif sehingga dapat merugikan manusia, hewan, dan tumbuhan. Golongan arachnida bersifat karnivora bahkan bersifat predator. Habitatnya adalah di darat.
Ciri – ciri arachnida :
Tubuh terbagi atas kepala-dada (sefalotoraks) dan perut yang dapat dibedakan dengan jelas.
Tidak terdapat antena, tetapi mempunyai beberapa pasang mata tunggal, mulut, kelisera dan pedipalpus.
Mempunyai 4 pasang kaki.
Alat mulut dan pencernaan makanan terutama disesuaikan untuk menghisap serta memiliki kelenjar racun.
Alat pernafasan berupa trakea, paru-parubuku atau insang buku.
System saraf berupa tangga tali dengan ganglion dorsal (otak) dan tali syaraf ventral dengan pasangan-pasangan ganglia.
Alat kelamin jantan dan betina terpisah, lubang kelamin terbuka pada bagian anterior abdomen, pembuahan internal (di dalam).

Ordo arachnida
Scorpionida
Ciri – cirinya :
Perutnya beruas-ruas
Ruas terakhir berfungsi menjadi alat pembela diri
Contohnya :
Kalajengking

Arachnoida
Ciri – cirinya :
Perut tidak beruas-ruas
Contohnya :
Tarantula

Aracina
Ciri – cirinya :
Tubuh tidak berbuku-buku
Bersifat parasit pada burung dan mamalia termasuk manusia 
Contohnya :
Tungau

Kelas Myriapoda
Myriapoda adalah gabungan dari kelas Chilopoda dan Diplopoda dengan tubuh beruas-ruas dan setiap ruas mempunyai satu pasang atau dua pasang kaki. Tubuh dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kepala dan abdomen (perut). Hewan ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat di darat terutama yang banyak mengandung sampah, misal kebun dan di bawah batu-batuan.

Ciri – ciri myriapoda :
Tubuh bersegmen (beruas), tidak mempunyai dada jadi hanya kepala dan perut.
Pada kepala ada dua kelopak mata tunggal dan satu pasang antenna serta alat mulut.
Setiap ruas perut terdapat satu pasang atau dua pasang kaki.
System peredaran darah terbuka.
Susunan saraf berupa tangga tali.
System pernafasan berupa trakea. Mempunyai spirakel yang terdapat pada setiap ruas tubuhnya untuk keluar masuknya udara.
Alat kelamin jantan dan betina terpisah , cara perkembangbiakannya dengan cara bertelur.

Dalam penggolongannya myriapoda merupakan gabungan dari dua kelas, yaitu:
Kelas Chilopoda
Ciri – ciri chilopoda :
Tubuh agak pipih, terdiri atas kepala dan badan yang beruas-ruas.
Setiap ruas terdapat satu pasang kaki, kecuali ruas di belakang kepala dan dua ruas terakhirnya.
Pada ruas belakang terdapat satu pasang “taring bisa” untuk membunuh mangsanya.
Antena panjang yang terdiri atas 12 ruas.
Bersifat karnivora.
Alat pencernaan sempurna dari mulut sampai anus.
Alat pernafasan berupa trakea yang bercabang-cabang dengan lubang yang terbuka hampir pada setiap ruas.
Contohnya :
Kelabang
Kelas Diplopoda
Ciri – ciri diplopoda :
Tubuh berbentuk silindris dan beruas-ruas terdiri atas kepala dan badan.
Setiap ruas mempunyai dua pasang kaki dan tidak mempunyai “taring bisa”.
Terdapat antena yang pendek pada kepala dan dua kelompok mata tunggal.
Alat pernafasan berupa trakea yang tidak bercabang.
Alat eksresi berupa dua buah saluran malphigi.
Habitat di tempat gelap dan lembab.
Contohnya :
Kaki seribu

Kelas Insecta
Insecta sering disebut serangga atau heksapoda. Heksapoda berasal dari kata heksa berarti 6 (enam) dan kata podos berarti kaki. Heksapoda berarti hewan berkaki enam. 
Ciri – ciri insecta :
Tubuh terdiri atas kepala, dada, dan perut.
Kepala dengan :
Satu pasang mata facet (majemuk), mata tunggal (ocellus), dan satu pasang antenna sebagai alat peraba.
Alat mulut yang di sesuaikan untuk mengunyah, menghisap, menjilat dan menggigit.
Bagian mulut terdri atas mandibula, maksila, dan bibir atas (labrum) serta bibir bawah (labium)
Dada terdiri dari tiga ruas yaitu: prothorax, mesothorax dan metathorax. Setiap ruas terdapat sepasang kaki.
Perut mempunyai 11 ruas atau beberapa ruas saja.
Alat pencernaan terdiri dari mulut, kerongkongan, tembolok, lambung, usus, rectum dan anus.
System pernafasan berupa trakea.
System saraf berupa tangga tali.
Umumnya serangga mengalami perubahan bentuk (metamorfosis) dari telur sampai dewasa.

Ordo insekta:
Ordo Coleoptera (bersayap perisai)
Ciri-ciri ordo Coleoptera :
Sayap depan menanduk, sayap belakang membraneus dan melipat di bawah sayap depan saat tidak digunakan.
Bentuk tubuh bulat, oval, oval memanjang oval melebar, ramping memanjang ataupun pipih. Beberapa diantaranya mempunyai moncong.
Alat mulut bertipe penggigit pengunyah. 
Tipe antenna bervariasi, ukuran tubuh kecil besar, tarsi selalu 3-5 ruas.
Mengalami metmorfosis sempurna.
Contohnya antara lain:
Kumbang macan
Kumbang tanah
Kumbang bangkai
Kumbang gelembung
Kumbang badak


Ordo Dipteral
Ciri-ciri Ordo Dipteral
Mempunyai satu pasang sayap, membraneus, sayap belakang mereduksi menjadi halter yang berfungsi sebagai alat keseimbangan saat terbang.
Tubuh relative lunak, antenna pendek, dan mata majemuk besar
Mengalami metamorphosis sempurna.
Tipe mulut ada yang menusuk dan menghisap atau menjilat dan menhisap. 
Contohnya antara lain:
Nyamuk 
Lalat buah
Lalat rumah

Ordo Homoptera
Ciri-ciri Ordo Homoptera
Ada yang bersayap dan ada yang tidak bersayap
Antenna bervariasi, ada yang pendek dan kaku seperti rambut, kadang panjang seperti benang.
Tipe mulut penghisap.
Mengalami metamorphosis tidak sempurna.
Contohnya antara lain:
Wereng
Kutu
Gareng pung


Ordo Hemiptera
Ciri-ciri Ordo Hemiptera:
Ukuran tubuh kecil sampai besar
Mempunyai dua pasang sayap, sayap depan pangkalnya menebal dan sayap belakang membraneus.
Antenna pendek-panjang
Tipe mulut penghisap
Warna tubuh bervariasi
Menggalami metamorfosa sederhana.
Contohnya antara lain:
Kepik
Anggang-anggang
Ordo Hymenoptera
Ciri-ciri Ordo Hymenoptera:
Memilki 2 pasang sayap yang bersifat membran dan venasi relative sedikit.
Antenna sedang-panjang, beberapa jenis ruas pertama abdomennya sempit dan memanjang.
Tipe mulut menggigit 
Contohnya antara lain:
Lebah
Tabuhan 
Semut 


Ordo Lepidoptera
Ciri-ciri Ordo Lepidoptera:
Mempunyai 2 pasang sayap, sayap belakang lebih kecil daripada sayap depan. Sayap ditutupi oleh bulu-bulu atau sisik.
Antenna panjang, ramping, dan kadang-kadang plumose (banyak rambut) atau membonggol pada ujungnya.
Mengalami metamorphosis sempurna 
Tipe mulut menghisap dengan alat penghisap berupa belalai yang dapat dijulurkan.
Contohnya antara lain:
Kupu-kupu
Ngengat


Ordo Orthoptera
Ciri-ciri Ordo Orthoptera:
Memiliki 2 pasang sayap, sayap depan panjang dan menyempit, biasanya mengeras sedangkan sayap belakang lebar dan membraneus.
Antenna pendek-panjang, ada yang melebihi panjang tubuhnya.
Beberapa jenis jantan ada yang mempunyai alat penghasil suara, beberapa betina mempunyai ovipositor yang berkembang dengan baik: ada yang berbentuk pedang dan seperti jarum.
Tipe mulut menggigit.
Contohnya antara lain:
Belalang (Dissostura sp)
Kecoa (Blatta orientalis)
Gangsir tanah (Gryllotalpa sp)
Jangkrik (Gryllus sp)

Ordo Odonata
Ciri-ciri Ordo Odonata:
Mempunyai dua pasang sayap
Antenna pendek seperti bulu keras
Tipe mulut mengunyah
Metamorphosis tidak sempurna
Larva hidup di air
Bersifat karnivora.
Contohnya antara lain:
Capung
Capung jarum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar